Latest Reviews

Mengatasi rasa benci atau tak suka, pada seseorang yang memberi luka, baik sengaja atau tidak

  Di jaman sekarang ketikkan atau omongan bisa memberi luka, baik sengaja atau tidak.  Karena, hal tersebut banyak orang menyimpan dendam. T...

Minggu, 28 November 2021

Maka

 

“Ketika hati dan pikiran berada di dalam kegelapan maka kata maaf dan bicara sepatah katapun sekaan sukar diucapkan. Maka, janganlah mengangguku dan biarkanlah kusendiri  mencari cahaya!”

Selasa, 23 November 2021

Rindu

Elegi tawa berakar dari renjana
Renjana itu berakar dari akara
Akara itu berakar dari rasa
Rasa itu berasal dari lenung 

Lenung terasa ada bongkahan batu
Rasa rindu itu sesak itukah?





Senin, 22 November 2021

Hidup

 

Hidup adalah sebuah permainan
Pilihan ambigu
Antara kebenaran dan kebohongan
Antara menyakiti atau tersakiti

Takdir itu ...
Sifatnya ada dua
Yaitu tetap dan tidak tetap

Takdir tidak tetap
Sifatnya tidak abadi 
Dan bisa di ubah

Takdir tetap
Sifatnya abadi dan permanen
Selalu berlaku tanpa di bantah
Dan efeknya selalu menyakitkan

Takdir itu juga
Seperti bermain teka-teki
Kita hanya bisa memilih 
Tanpa harus mengubah

Sabtu, 20 November 2021

Renjana


 

Dalam lenung terselip renjana
Kesenangan seperti angin belaka
Hadirnya terasa singkat
Namun bearti
Singkatnya waktu membawa peyesalan


Jumat, 19 November 2021

Lembaran Baru

Lembaran baru membuka memori

Memori paling terindah

Berubah menjadi kelabu

Sekelabu shyam 


Kepedihan menyerap dalam dada 

Masih segar dalam ingatan 

Tawa dan senyummu 

Canda tawa mu menjadi candu





Kamis, 18 November 2021

Memori ...

 

Dalam shaym

Akara mu menusuk ku

Masih segar teringat

Dulu seberapa sulit

 

Sulit, untuk dekat

Terasa mimpi kita dekat

Tangan kita saling mengengam

Biar posisi tangan berbeda

 

Duri menghadang

Matahari menyengat

Waktu terkadang memisahkan


Namun ...

Tidak ada lelah kita  bersama

 

 

 

 

Rabu, 17 November 2021

kala

Kala shyam 
Memori usang terlintas
Menjadi kelabu

Kala itu
Semuanya masih baik-baik 
Canda tawa masih segar terdengar

Senyummu masih seperti mentari
Tawa mu juga masih menjadi candu ku

Selasa, 16 November 2021

Kagum

Kala bagaskara menurun
Lenung menjadi pedih
Tak bisa mengapai
Langit dan bumi

Hanya bisa mengamgumi
Tanpa mengapai 


Note: 

  • Bagaskara = Matahari
  • Lenung = Hati 


Minggu, 14 November 2021

Ibu, Quotes

 

Netra menyeruak dalam semesta, 

Berseru  nestapa atas dama yang hampir punah 

Bahkan dama   seseorang yang paling berjasa dalam hidup di abaikan

Tidak perlu bersedih mencari amaraloka 

Karena, Ibu  sudah memilikinya pada kita


note 

  • Amaraloka = Dunia kasih 
  • Dama = Kasih sayang
  • Netra = mata
  • Nestapa = kesedihan

Sabtu, 13 November 2021

Hujan ...

 

Hujan,  itu seperti palapa

Palapa,  yang membawa berkah, 

Berkah tuk menyamarkan kristal yang muncul

Lantas, kenapa hadirnya selalu di benci 

 

 

Note

  •  Palapa = Memikat serta menarik hati 

Jumat, 12 November 2021

Kala Hujan Dan Senja

  


Bagakara menurun  menjadi senja

Sekumpulan rintik-rintik melaju menjadi hujan

Nabastala setenang laut

Menjadi semengerikan tsuami

 

Sabanaa nan indah sekejap mengerikan, 

Dalam akara nun jauh. 

Dingin menusuk sampai ke sukma,

Menuntun rasa malas tiap insan

 

Namun ...

Sekumpulan insan terjebak,

Melumpuhkan  ekspektasi


Note: 

  • Akara = Bayangan
  • Bagaskara = Matahari
  • Ekspektasi = adalah harapan kesenangan yang tidak konstan, yang timbul dari gagasan tentang sesuatu di masa mendatang
  • Nabastala = Langit
  • Saban =  Padang rumput yang ada pohonnya 

Selasa, 09 November 2021

Intan, Puisi Arkostik


 

I ndurasmi menyapa malu-malu

N irwananya dirimu

T eraman hirap jika bertemu denganmu, 

A nca mudah di lewati,  bersamamu

N ayanika membuat tersipu


  • Anca = Rintangan
  • Hirap = Hilang
  • Indurasmi =  Sinar rembulan
  • Nirwana = Sempurna
  • Teraman = Kegelapan
  • Nayanika = Mata yang indah dan memancarkan daya tarik

Sabtu, 06 November 2021

Renjana dan Pedar

 

Lirihan rasa ini berderu

Terkadang jeritan juga menderu

Atma bertentangan dalam rasa

Bumantara bui dalam larutan renjana

 

Antara renjana dan pedar

Kama selalu terselip setiap akara

Akara, dalam aksa bantin

Menyapu bersih harsa tersisa

 

Rendum dalam dada

Waktu melirih mencela

Mencela,  renjana  ilusi

Mengapa rasa hinggap?


  • Akara = Bayangan
  • Aksa = Mata
  • Atma = Jiwa
  • Bui = Penjara
  • Bumantara = langit
  • Harsa = kegembiaraan 
  • Ilusi = Tidak nyata
  • Lirihan = Lirih
  • Kama = Dipuji
  • Mencela = Memaki
  • Rendum = Mendung
  • Renjana = Rindu

Jumat, 05 November 2021

MIFTAHUL HUDA, PUISI ARKOSTIK



ahligai kami adalah dirimu
Insan yang selalu merapah buana
F air insanya
ermaktub dalam sekali
A stu selalu
H arsa membaur ketika bertemu
U ngkapan terima kasih tidak mau membalasmu,
L intang dalam hati 


H irap lara 
U ngkapan kata maaf untukmu
D amamu selalu terkenang
A nila kalah menyejukkan, darimu



Note: 

  • Anila = angin 
  • Astu = Puji
  • Dama = Cinta kasih
  • Fair (bahasa inggris yang artinya adil)
  • Hirap = Hilang
  • Lara = Sedih
  • Lintang = Bintang 
  • Mahligai = istana 
  • Termaktub = Tercantum 

Kamis, 04 November 2021

Salah paham





Tema: Eavesdropper
“Tulislah mengenai percakapan yang pernah tak sengaja Anda dengar.”


***

Aku memgendap-endap berjalan tak kalah netra manisku melihat sosok yang familiar bagiku. Awalnya aku ingin mengejutkan mereka. Namun melihat wajah mereka yang serius melupakan tujuan awalku. Aku pun bersembunyi di balik tembok. 

“Kenapa sih kamu kayak gitu sama dia? Bukankah kalian itu teman lama?” tanya seorang lelaki dengan sorotnya teduh. Cukup lama lelaki tersebut mendiamkan sosok familiar bagiku, Lily. 

“Karena gue benci sama dia. Tapi-" Lelaki tersebut berdecak kesal membuat Lily yang merasa tak nyaman. Kulihat sesaat kemudian mengangguk. 
“Syutt, jangan lo beri tahu ke dia tentang hal ini!” seru gadis lain yang khawatir,  “Tapi apa?” 

“Rahasia." Ucapan itu membuat rasa sesak di dadaku bertambah.  Aku memilih untuk pergi dari tempat tersebut.“Kenapa sih? Hana begitu padaku?” gumanku sepanjang perjalanan. 

Hari yang baru sudah mulai dan membuatku kembali bernafas gusar. Aku putuskan untuk 
Aku menatap gusar Lily yang sedang duduk di bangku seperti biasa. Aku memilih duduk di bangku lain.“Mi, kamu duduk sama Lily yak,” ujarkukepada seorang gadis berambut panjang berdarah kristen, yang akan protes.
“Oke,” balasnya tapi arah ke arah lain dan berpusat. Tak mau terlalu larut dalam urusan orang lain aku menidurkan kepalaku di tas. Sesekali netra manisku mencolok melihat Hana dan Lily. 
“Pasti mengerjakan PR,” ujarku dalam hati sambil tersenyum maklum.
“Pinjam buku bahasa indonesia dong,” ujar seorang gadis bergaya laki-laki.
“Oke, cuman minjam buku atau nyontek ini?” tanyaku sambil tersenyum jahil. Dia tertawa ngakak.
“Biasalah,” ujar dia.


“Selamat pagi anak-anak,” ujar Bu Guru.
“Selamat pagi juga, Bu,” ujar aku dan teman-teman. Aku melirik takut dia.
“Untung ada Ibu kalau gak terpaksa aku memutar otak untuk memberikan alasan tanpa menyakiti hatinya atau melukai hatinya. Aku melirik Lily yang tampak cuek bercanda gurau dengan teman bangku .


Pulang sekolah


Brakk!!

Aku merasa badan terhuyung ke belakang. Sejenak melakukan peregangan, dan mencuri lihat bagaimana keadaan seseorang di tertubruk. Gadis itu ternyata sungguh beruntung bisa berpengangan pada pohon kecil di sampingnya. Perempuan tersebut berbalik badan ke arahku dengan datar tapi matanya berkilat-kilat amarah. Aku tak kalah menatap datar ketika tahu siapa gadis tersebut,  “Lo punya mata, ga?” Pertanyaannya saraf akan emosi dan tidak sukanya.  Aku hanya menatapnya tak percaya saat gadis tersebut pergi tanpa mendengar jawabanku. Tiba-tiba netra ini melihat sebuah buku yang ada di bawahku. Dengan ragu, aku mengambilnya.
“Lily!” teriakku. Ia tidak mendengarkanku, rupanya, Ya sudah nanti aku kerumah Lily saja.” 


***
Rumah Lily
“Lily ada di kamarnya. Kamu bisa langsung ke kamarnya, nduk.” Sebelum aku ke kamarnya, tersenyum pada Ibunya. 

“Terima kasih ya, Bik."


Aku ingin mengetuk pintu kamarnya. Namun, pintu kamarnya terbuka dan aku mencuri pandang dan bersembunyi. 
“Entahlah kenapa gue iri dengan sama lo? tanya Lily sambil memandang nanar foto kami berdua.“Maaf gue hanya berbohong aja. Sebenarnya gue gak bermaksud kasar atau membenci loe tapi gue gak mau lo tahu tentang penyakit gue."



END



Rabu, 03 November 2021

JULIANA, PUISI ARKOSTIK



J ujur dalam bicara
U ngkapan kata yang lembut
L intang dalam kegelapan 
ndurasmi pun malu 
A fsunmu membuat hati kampana
N irwana nyata adalah dirimu
A stuku selalu ku lirihkan, untukmu


NOTE:
  • Afsun = pesona
  • Astu = Puji
  • Indurasmi = Sinar rembulan
  • Nirwana = Surga, sempurna
  • Kampana = bergetar

Selasa, 02 November 2021

 

Hati kelabu, 
Tergengam erat dalam hati
Rasa ini terasa menyebalkan dan sepi

 

 

 

 

 

DASAR PENAKUT, ARKOSTIK



D aksa mengeming

A sa mengantung 

S endu menguasai

A marah memuncak

 R ealita yang ber-ambigu 


P ecundang itu ciri khas

E ngkau selalu bersembunyi di balik gajah

 N irwana kau seakan hirap

 A ngan kelabu 

 K erasnya kehidupan membuatmu menantang dunia

 U rungnya niatmu tuk menantang!

 T erlalu kecilnya nyalimu!


Note: 

  • Angan : Halu
  • Asa : Semanggat 
  • Daksa : Badan
  • Hirap : hilang
  • Kelabu : Sedih
  • Nirwana : Sempurna
  • Realita : Kenyataan
  • Sendu : Sedih 

Selamat tinggal masa lalu



Brukk

Gadis itu terhuyung ke belakang. Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum menyeringai sambil mengulurkan tangannya. Gadis itu sejenak memandang uluran tangan sang pelaku.
“Farhan!” seru gadis itu kesal pada Farhan tapi tidak urung membalas uluran tangan.
“Dasar,” guman gadis itu tanpa sengaja tepat di kuping Farhan. Wajah gadis itu merah .Gadis itu langsung memukul kecil tangan Farhan. Farhan mencoba menepis pukulan tersebut. Gadis itu akhirnya mengalah tapi mengerucutkan bibirnya. Farhan mengigit bibir, menahan gemas.
“Farhan! Lissa!” seru seseorang wanita paruh baya. Farhan dan Lissa memandang satu sama lain.
“Kaburr!” Mereka berdua masih setia  bersamaan tapi masih megang tangan.

“Kalian berdua pokoknya berdiri di sini sampai besok!” suruh wanita tadi. Farhan dan Lissa hanya mengangguk kesal.
“Ya ampun dia pikir kita robot, ap--!” seru Lissa reflek membuat tangan Farhan mendekap mulut Lissa.
“Apa?” tanya Lissa sekarang berkacak pinngang. Farhan pun ikut menurunkan kaki dan tangannya.
“Hehehe, kamu ini lupa apa kalau kita kena hukum?” tanyanya sok polos tanpa sadar Farhan melakukan hal serupa. 
“Ngaca dong!” seru Lissa masih mempertahankan posisinya. Farhan berdehem sambil menunjuk ke atas langit. Lissa mengadah ke atas. Suatu yang sakit terasa di hidung Lissa. Farhan hanya terkeke pelan. Kemudian berlari. Lissa mengejarnya. Sedangkan, hampir semua pasang mata memandang tingkah mereka berdua, terutama wanita paruh itu mengeleng kepala tidak abis pikir tapi tak urung tersenyum.

Beberapa tahun kemudian
Lissa bolak-balik di depan ruang ICU dan sekali-kali sorot padanya mencuri-curi lihat Sella, Ibu Fahran. 
“Aku akan mendonarkan tulang sumsum belakang padanya asalkan.” Lissa menghentikan langkah sambil matanya memandang penuh harap. 

 “Asalkan apa? Aku akan melakukan apa pun untuk dia,” ungkap Lissa sambil mengambil tangan Sella. Sella menepis tangan Lissa. 

“Asalkan kamu mau pergi jauh dari kehidupan anak saya!”

"Tidak!” seru shock Lissa dengan matanya yang melebar.

“Bearti kamu mau anak tan---“ Kembali Sela memprovaksi Lissa. “Gak. tan!” sergah Lissa sambil mengeleng-geleng, mengigit bibirnya, dan matanya kembali semakin berkaca-kaca. Sela menarik salah satu sudut bibirnya. 
“ Iya, aku akan pergi. Selamat tinggal, tante. Semoga kalian selalu menjaga kesehatan ya!” Sebelum pergi masih mencoba menyalami telapak tangan Sela tapi responnya akan sama.
 Deg.
Ada rasa sakit yang tidak bisa di gambarkan melalui kata-kata 

Sebelum menghilang Lissa melihat  Farhan di ruangan dengan tidak berdaya. Hatinya serasa terisis. Namun tidak ada darah. Lissa mengelus pipi Farhan.   Lissa pergi dengan menunduk, menyembunyikan rasa sakit. Sejak hari itu Lissa pergi selamannya dari hidup Farhan.

***
Satu hari sebelum menghilangnya
Lissa memandang memandang nanar rumahnya. Ia mengambil koper besar kemudian keluar bertepatan itu, sebuah taksi pun tiba. Lissa sejenak memandangi semuanya kemudian berpamitan kepada yang semua yang ada di sana. Sekali  lagi sebelum menaiki Taxi  memandangi semua yang ada disana.

“Selamat tinggal masa lalu dan selamat datang masa depan.” 


Tamat

Senin, 01 November 2021

Cara efektif menulis cerita



Punya masalah dengan cerita? Ide tiba-tiba muncul dan hilang? Tidak semua orang bisa bisa menyelesaikan cerita yang di buatnya. Ada banyak sekali alasan kenapa mereka malah tiba-tiba tidak meneruskan atau tidak menulis lagi.  Yuk simak beberapa tips supaya bisa  meneruskan atau mentamatkan ceritamu.,

  

1. Ketika ide muncul tiba-tiba langsung tulis.

 

Duh,  bearti aku harus stand by 24 jam di hp atau laptop.

 Begitulah kira-kira yang akan kita pikirkan. 

 No! Jangan lalukan hal itu. Lakukan saja dengan barang yang bisa di tulis di sekitarmu dan tuangkan saja dulu.  Nanti ketika pulang dari suatu acara atau sekolah atau kuliah dan lain sebagainya kalian bisa mengetiknya secara ulang. 

 

2. Jadwalkan menulis

    Ini  bisa real dari pengalaman. Tak berperlu jauh-jauh kita bisa ambil pengalaman tersebut pada diri kita sendiri.  Jika pada awalnya niat kita untuk tidak menulis lagi dan menunda-nundanya sampai menjadi diri kita sendiri. Jadi, tidak ingin menulis lagi. Ketika suatu hari nanti keinginan untuk menulis lagi muncul. Kita akan cenderung menyesali dan menjadi bingung jika ada cerita belum tamat kita tulis. 

Maka daripada itu minimal satu kali dalam seminggu atau sebulan untukmu meneruskan ceritamu.  Jika kalian memakai suatu platform atau web yang bisa menjadwalkan tulisan kalian. Itu akan mempermudah kerja kalian. 

 

3. Jangan khawatir dengan mulut orang lain

    Orang yang sensitif wajib baca ini! Ketakutan terbesar bagi setiap orang apalagi orang sensitif adalah omongan orang lain. Selain itu juga menjadi salah satu alasan kenapa ceritamu menjadi terhembat. Karena, ketika dirimu terkadanh hampir setiap saat selalu mengandalkan mood, sehingga dalam menulis kamu juga membawa-bawa emosi. Dan dari emosi itulah yang akan memperanguhi cerita mu kedepannya.

 

4. Tawarkan reward pada dirimu

    Sebelum itu apa kalian tahu apa itu reward? Reward berasal dari kata bahasa inggris yang artinya hadiah. Artinya kita memberi hadiah pada diri kita. Mungkin kalian pikir apa manfaatnya?  Beberapa manfaat adalah kita akan semakin termotivasi untuk menulis dan kita akan lebih merasa senang. Pengaruh ini juga akibat sejak dini dulu kita selalu di beri iming-iming dari ortu kita. Contoh jika tidur siang akan diberi es krim.

Jadi mari kita beri reward pada diri kita sebagaimana orang tua kita memberikan kita reward dahulu. 

 

5. Menulis  di tempat ternyaman

    Tempat juga menjadi salah hal yang paling terpenting. Contohnya jika kita berada di lingkungan yang buruk atau kotor kita akan menjadi malas,  dan tidak mood. Selain itu jika pikiran kita tidak sedang berpikir jernih maka pikiran kita akan semakin tidak jernih. Maka sebaliknya jika tempat tersebut nyaman maka pikiran kita  akan kembali jernih 

 

6.  Mulai pola hidup sehat

    Dengan pola hidup sehat kita akan membentuk bugar kita sehat dan bugar yang sehat pun akan membuat kita terhindar penyakit dan akan lebih mempersiapkan diri kita. Ada pun caranya dengan beryoga, relaksi, beribadah dan lain sebagainya. 

 

7. Menulislah dengan genre yang dirimu  suka

Setiap orang memiliki genre favorit tersendiri. Jika  orang tersebut memilih genre yang tidak di sukainya maka akan terjadi  stress bahkan akan terjadi hal yang fatal. Dan ketika seseorang memilih genre yang tidak sukainya maka orang tersebut akan kesulitan dalam peluang menjadi sukses.

 

8. Baca atau tonton genre yang anda suka.

Baca dan tonton genre ini bermaksud membuatmu terasah dan mengembangkan ceritamu dalam genre tersebut supaya lebih baik daripada sebelumnya.

 

9.  Dengarkanlah cerita orang

Pengalaman dari orang lain terkadang membangkitkan inspirasimu dan akan membuat semakin termotiavasi buat terus maju.

 

10. Menikmati dan memandangi alam.

Alam bisa membuatmu  tenang, terinspirasi dan rileks.  Otot-otot mu akan kembali menjadi rileks dan tenang ketika memandangin alam walau sebentar. 

 

11. Temuiin seseorang yang bisa menjadi semangat hidupmu

Punya seseorang yang bisa mendorong emosimu adalah salah satu hal yang paling penting karena dengan ini anda akan memiliki alasan atau semanggat kenapa harus meneruskan ceritamu. 

 

12. Dengarkan lagu favoritmu ketika menulis

Ketika berkutat dalam suatu tulisan otakmu akan menegang.  Maka dengan mendengar lagu otakmu akan merasa sedikit rileks


13. Jangan fokus dengan akhir cerita.

Valid atau tidak seseorang terkadang lebih fokus ke akhir cerita dibanding dengan alur cerita yang ada di otaknya?

Alangkah lebih baik jika mengikuti alur cerita yang sudah terlintas di otakmu dibandingankan harus berfokus pada akhir cerita.


 

Sekian dan terima kasih. Jika ada salah saya minta maaf dan semoga tips ini bermanfaat



Note: 

  • Trik ke empat bukan hanya para penulis yang bisa memakai trik ini

Secarik kertas noda darah







 




 Cerpen ini karya : Wahyu sri sugesti
Postingan awal : 30/04/19

    Malam hampir tiba. Semua murid sudah pulang ke rumah masing-masing tapi,  seorang gadis  berlari tertatih  karena kakinya terkilir.  Gadis yang bername tag Kela tertawa hambar ketika tiga orang menghadangnya.  Kela mundur perlahan-lahan sampai kembali jatuh. Semua orang yang melihatnya hanya bisa menatap kasihan. Kela menutup matanya ketika salah satu di antara mereka memberi ancang-ancang memukulnya kembali. 

ARGGGGG, SAKIT!

Kela membuka matanya perlahan. Di depannya ada seseorang yang hampir memiliki wajah yang sama dengannya.  Orang tersebut  tersenyum tidak dapat di artikan. 

"Hai, diriku!" serunya sambil melambaikan tangannya. 


***
“Kamu lihat dia bicara saja susah,” ledek seorang gadis sambil menunjuk seorang gadis yang bername tag Shila, berada di depan kelasnya.  Mata gadis itu mulai berkaca-kaca. Seisi kelas mendadak menjadi tertawa. 
“Lanjut saja Shila,” lerai seorang pria paruh baya yang juga hampir tertawa. Gadis itu mengangguk sopan, dan canggung bersamaan. Gadis itu mulai melanjutkan pidato dengan  menutup matanya. Mereka semua yang di kelas menutup mulut, menahan tawa. 

Jam ketiga 
Gadis itu berlari-lari kecil. Ketika sudah berada di pintu kelasnya memandang ragu. Tidak ada suara di kelas membuat gadis itu bertambah ragu untuk mengetuk kelas. Setengah yakin gadis tersebut membuka pintu perlahan. Ketika, pintu.

Byurrrrr
Air dingin seketika tubuh Shila.  Shila mengigil.

Beberap hari kemudian
Anita berjalan mundur tidak percaya melihat permandangan yang di lihat. Shila ... Dia ....


Brukk
Suara benda terjatuh di dekat Anita membuat fokus berlarih.  Anita melihat isi buku yang adalah catatan Shila.  Belum sempat Anita membaca tangannya menjadi panas. Dan secara tiba-tiba melemparkan buku tersebut ke sembarangan arah. Secara ajaibnya buku halaman terakhir tersobek. 


***
"Siapa, kamu? Apa maumu?"  Shila tertawa pelan.  "Aku adalah dirimu," ujarnya tegas sambil tertawa pelan. 

"Aku tidak ada hubungan sama kamu," bela Kela yang mendapat kekehan pelan. 

"Jika kamu lupa semalam  kamu membaca secarik kertasku, lho."  Kela membulatkan matanya dan memori kembali memutarkan sekali lagi. 

    Waktu itu Kela sedang  bergadang untuk belajar.  Secara tiba-tiba secarik kertas bernoda ada tepat di mejanya. Jendela dan pintu bahkan di tutup menambah ketakutannya. Semakin rasa takut menjadi-jadi semakin pula rasa penasaran. Tidak mau larut dalam rasa penasaran Kela memberanikan membacanya.  Setelah membaca habis tubuh Kela bergemetar. Gadis itu bahkan melihat ke sekeliling. 



 Apa yang selanjutkan akan terjadi apa pada Kela?


 END