Sore
adalah waktu puncak hasrat seseorang untuk bergelung manja di kasurnya.
Namun tidak semua orang bisa mengapainya. Waktu itu
kulihat Arsa datang dengan wajah yang merah padam seperti menahan kesal.
“Kamu
kenapa mau sih jadi bahan lelucon mereka?” tanya kesal Arinka membuatku tidak
jadi meminum.
“Biarkan
saja mereka,” balasku mencoba apatis. “Mereka masih ramai gosip kamu.” Balasan dari Arsa
kesal yang membuat aku tidak nafsu minum lagi. Tanpa sadar kaki ku berlari
meninggalkan mereka yang berada dikantin dekat rohis.
“Itu
sudah masuk ayo kita kumpul kelapangan, kak!" Aku menolehkan wajah ku
“Pergilah
kalian dari sini biar saja aku disini,” balasku pada mereka sambil menyembunyikan
mata yang berkaca-kaca pada mereka. Mereka awalnya tidak setuju tapi pada
akhirnya mereka menurut.
***
Aku
bingung dengan seluruh murid disekolahku mereka seperti membenciku. Andaikan
kalau aku bukan salah satu murid kesayangan guru dan murid prestasi belum lagi
bapakku yang menurut mereka orang terpandang mungkin aku tidak tahu apa yang
terjadi padaku. Mereka menbullyku. Aku seperti mainan untuk mereka. Andaikan
aku bisa melawan atau mengadu mungkin hidupku tidak sekacau ini. Terutama,
bicaraku yang terkadang tidak jelas. Ya, Andaikan saja aku bisa menjadi
bintang. Andaikan aku bisa memilih untuk hidup didunia. Maka aku akan memilih hidup yang lebih baik
dari ini.
Tidak
mungkin aku bisa memilih untuk hidup menjadi apa? Pikiran yang seperti benang ruwet membuat berpikiran untuk mengakhiri
hidupku. Ketika aku mendapat ide tersebut. Aku tersenyum. Kala menemukan jangkar ditasku datanglah tiba-tiba
Shila yang mengagalkan aksiku tersebut.
***
“Jangan
melakukan itu,” seriunya membuatku kaget dan aku merasakan dia seakan memelukku.
Aku hanya bergeming. “Jangan
lakukan itu biarkan saja mereka yang sering berbuat jahat padamu dibalas oleh
Allah,” omel Shila padaku yang membuatku tambah menangis hebat.
“Ingat
adikmu yang berada jauh disana akan sedih jika kamu melakukan itu. Dan, juga
kamu pernah berjanji padaku kalau kamu tidak akan melakukan hal konyol seperti
tadi. Lagipula dari dua hal tersebut kamu masih memiliki keluarga yang masih
menyatangimu kalau kamu melakukan hal tersebut maka mereka akan lebih sedih
dari adikmu yang jauh dari sini dan juga aku.”
Ya,
aku masih memiliki janji pada Shila bintang keduaku setelah orang tauku. Dan,
juga pasti bintangku yang jauh dari sini akan sedih melihatku melakukan hal
konyal seperti. Ya, aku masih memilki bintang yang akan menyinari aku disaat
aku gelap.
Tidak ada komentar:
Write komentar