Latest Reviews

Mengatasi rasa benci atau tak suka, pada seseorang yang memberi luka, baik sengaja atau tidak

  Di jaman sekarang ketikkan atau omongan bisa memberi luka, baik sengaja atau tidak.  Karena, hal tersebut banyak orang menyimpan dendam. T...

Senin, 12 Agustus 2019

Rahasia Rosela Part 18 (Malam yang berjuta rasa)




Beberapa hari kemudian

***
Sore.

“Senja,” lirih Hana sambil memandang sekitar tempat kamar rawat Senja. Hana tertegun.
“Di mana dia?” tanya Ririn angkuh sambil berlipat tangan dan berjalan ke masuk ke kamar Senja.
“Wow, seorang ibu yang tega hari ini datang ke sini,” ujar Hana sambil menyeringai.dan menepuk tangan berkali-kali. Ririn tampak suka dengan perilaku Hana. 
“Maksudmu,  apa?” tanya Ririn. Hana tertawa miris sambil menatap sensor Ririn.
“Sudahlah, Rin.  Ayo kita cari di tempat lain!” ajak Retno (Suami Ririn) sambil menyeringai.
“Hey, orang tua paling tega dunia ini gw atas nama Sachana Nigea Zelda Jasmine(sambil memangangi dadanya sambil menepuk berakali-kali) akan menghalanghin kalian yang akan melakukan hal buruk pada Senja  Alterio Ilham Angkasa(sambil menunjuk ke samping)!” seru lantang Hana penuh semangat membara. Ririn dan Retno menoleh lalu bersamaan tertawa meremehkan dan mengangkat bahu acuh tak acuh.  Hana mengambil ponselnya.

***
“Eh, ini aku lagi sama Senja, Han,” tutur Rosela. Sasha tersenyum mendengar percakapan mereka.
“Oh, jadi Senja sama kamu ya?” tanya Hana ragu.
“Iya, Hana,” jawab Rosela. Sasha tersenyum.

***
"Shi*t," umpat Hana kesal.
"Hahahah tidak anak tidak Ayah dan tidak Ibu  dan juga sama aja ya? Cihh, main berdrama mulu. Cieee yang tidak takut kena kurma. Iya, sih kalau itu kurma enak kalau kurmanya yang tidak enak bagaimana? Duh, duh gw bicara sama orang tidak punya hati sama aja tuh bicara dengan pohon pisang," ujar Hana dengan matanya yang berkilat-kilat.  

***
“Senja kamu benar-benar akan melakukan itu?” tanya Mike tak percaya.
“Iya,” jawab mantap Senja sambil menyeringai. Mike menatap Senja entah kenapa? Senja tersenyum simpul.

***
Malam hari yang tampak indah mempersona.

“Bagaimana keadaanmu, sayang?” tanya Nicko. Kesya menatap kebencian. Raisa hanya menghela nafas.
“Gak usah manggil gue sayang, bajingan,” ujar Kesya. Nicko hanya menatap sendu.

***
Tengah malam
Jam cinderela bertepatan berbunyi. Di halaman belakang tampak Mike, dan seorang berjubah tapi di seberang itu ada semak-semak Senja berada di sana.
Satu senti lagi pisau itu menancap ke jantung Mike. Mike hanya bisa berdiam diri sambil menutup mata.

“Arggg!” seru Mike pucat pasi. Tiba-tiba, Senja membuang pisau itu. Seorang yang berjubah itu memandang dengan sorot yang agak ketakutan. Senja memndekatkan jarak ia dan seorang berjubah itu yang sekarang menjadi tak berjarak.

“Hey, gadis manis apa kabarmu?” bisik Senja. Seorang berjubah hitam itu yang ternyata seorang gadis mendorong Senja  untung Senja telah menduga.


“Ehmmm,” dehem gadis berjubah itu. Mike menatap mereka bingung.
“Ahhh, sayangku. Apa kabarmu?” tanya lagi Senja sekarang ia tidak berbisik. Gadis berjubah itu memamdang ke dalam mata Senja begitu pun Senja.
“Aku baik. Bagaimana denganmu?” tanya balik gadis itu. Senja memeluk gadis itu. Gadis itu tak membalas tak juga melepaskan.
“Terheran-heran sayanya kalain punya hubungan apa?” tanya Mike membuat mereka .
“Hanya, sebuah hubungan biasa tapi berjuta rasa,” jawab Senja.
“Lebih ke luka,” sahut gadis berjubah itu datar dan penuh luka. Senja dan Mike terdiam sejenak.
“Abang Mike,” ujar Senja.
“Iya, ada apa?”tanya Mike.
“Abang, aku mau membawa gadis ini ke kantor polisi dulu, ya,” jawab Senja sambil mengedipkan mata kepada gadis berjubah.


***
30 menit kemudian
“Hmmm,” deheman Senja membuat gadis itu menoleh kepada Senja yang sedang memandang fokus jalanan.
“Ada apa?” tanya gadis itu tapi sayang Senja tak mendengarnya di karenakan suara kendaran masih berisiknya.
“Apa, bisa lebih kuat lagi bicaranya!” seru Senja.
“Ada apa Senja!” seru tak kalah nyaring gadis itu.
“Nepi, yuk!” seru Senja.
“Hadeh, cuman mau nepi aja!” seru kesal gadis itu. Senja terkekeh ia menepikan motornya dari jalanan.

Senja dan gadis itu turun dari motornya. Senja dengan isengnya ia membuka jubah gadis itu. Gadis itu yang ternyata Rosela kesal dengan tindakkan Senja. Ia mengerucutkan bibirnya.
“Kamu, ini,” ujar Senja sambil tertawa. Rosela membuang muka dengan melipatkan tangannya di dada.


Dorr dorr dorr

Senja dan Rosela melototkan matanya. Mereka langsung menaiki motor. Tanpa, aba-aba lagi mereka melaju. Sedangkan, di belakang mereka ada beberapa motor mengekor.
“Rosela, kamu hubungi seseorang!” seru senja takut tidak di dengar Rosela. Rosela terdiam sejenak tapi ia cepat-cepat mencari ponselnya.


“Tes, 1 2 3. Gawat gawat bahaya ada di sini,” ujar Rosela entah memakai bahasa kode jika mereka dalam keadaan bahaya.
“Silahkan tinggalkan pesan dimana anda sekarang,” ujar seseorang. Rosela kesal ia menuliskan pesan. Senja tampak membawa kendaraan dengan liarnya. Rosela hanya bisa berdoa.

Bersambung ...

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.