Beberapa hari kemudian
***
Sore.
“Senja,” lirih Hana sambil memandang sekitar
tempat kamar rawat Senja. Hana tertegun.
“Di mana dia?” tanya Ririn angkuh sambil berlipat
tangan dan berjalan ke masuk ke kamar Senja.
“Wow, seorang ibu yang tega hari ini datang ke
sini,” ujar Hana sambil menyeringai.dan menepuk tangan berkali-kali. Ririn tampak suka dengan perilaku Hana.
“Maksudmu,
apa?” tanya Ririn. Hana tertawa miris sambil menatap sensor Ririn.
“Sudahlah, Rin.
Ayo kita cari di tempat lain!” ajak Retno (Suami Ririn) sambil
menyeringai.
“Hey, orang tua paling tega dunia ini gw atas nama
Sachana Nigea Zelda Jasmine(sambil memangangi dadanya sambil menepuk
berakali-kali) akan menghalanghin kalian yang akan melakukan hal buruk pada
Senja Alterio Ilham Angkasa(sambil menunjuk ke samping)!” seru
lantang Hana penuh semangat membara. Ririn dan Retno menoleh lalu bersamaan
tertawa meremehkan dan mengangkat bahu acuh tak acuh.
Hana mengambil ponselnya.
***
“Eh, ini aku lagi
sama Senja, Han,” tutur Rosela. Sasha tersenyum mendengar percakapan mereka.
“Oh, jadi Senja sama
kamu ya?” tanya Hana ragu.
“Iya, Hana,” jawab
Rosela. Sasha tersenyum.
***
“Senja kamu
benar-benar akan melakukan itu?” tanya Mike tak percaya.
“Iya,” jawab mantap
Senja sambil menyeringai. Mike menatap Senja entah kenapa? Senja tersenyum simpul.
***
Malam hari yang tampak indah mempersona.
“Bagaimana keadaanmu, sayang?” tanya Nicko. Kesya
menatap kebencian. Raisa hanya menghela nafas.
“Gak usah manggil gue sayang, bajingan,” ujar Kesya.
Nicko hanya menatap sendu.
***
Tengah malam
Jam cinderela bertepatan berbunyi. Di halaman
belakang tampak Mike, dan seorang berjubah tapi di seberang itu ada semak-semak
Senja berada di sana.
Satu senti lagi pisau itu menancap ke jantung Mike.
Mike hanya bisa berdiam diri sambil menutup mata.
“Arggg!” seru Mike pucat pasi. Tiba-tiba, Senja
membuang pisau itu. Seorang yang berjubah itu memandang dengan sorot yang agak
ketakutan. Senja memndekatkan jarak ia dan seorang berjubah itu yang sekarang
menjadi tak berjarak.
“Hey, gadis manis apa kabarmu?” bisik Senja. Seorang
berjubah hitam itu yang ternyata seorang gadis mendorong Senja untung Senja telah menduga.
“Ehmmm,” dehem gadis
berjubah itu. Mike menatap mereka bingung.
“Ahhh, sayangku. Apa
kabarmu?” tanya lagi Senja sekarang ia tidak berbisik. Gadis berjubah itu
memamdang ke dalam mata Senja begitu pun Senja.
“Aku baik. Bagaimana
denganmu?” tanya balik gadis itu. Senja memeluk gadis itu. Gadis itu tak
membalas tak juga melepaskan.
“Terheran-heran
sayanya kalain punya hubungan apa?” tanya Mike membuat mereka .
“Hanya, sebuah hubungan
biasa tapi berjuta rasa,” jawab Senja.
“Lebih ke luka,” sahut
gadis berjubah itu datar dan penuh luka. Senja dan Mike terdiam sejenak.
“Abang Mike,” ujar
Senja.
“Iya, ada apa?”tanya
Mike.
“Abang, aku mau
membawa gadis ini ke kantor polisi dulu, ya,” jawab Senja sambil mengedipkan
mata kepada gadis berjubah.
***
30 menit kemudian
“Hmmm,” deheman Senja
membuat gadis itu menoleh kepada Senja yang sedang memandang fokus jalanan.
“Ada apa?” tanya gadis
itu tapi sayang Senja tak mendengarnya di karenakan suara kendaran masih
berisiknya.
“Apa, bisa lebih kuat
lagi bicaranya!” seru Senja.
“Ada apa Senja!” seru
tak kalah nyaring gadis itu.
“Nepi, yuk!” seru
Senja.
“Hadeh, cuman mau nepi
aja!” seru kesal gadis itu. Senja terkekeh ia menepikan motornya dari jalanan.
Senja dan gadis itu
turun dari motornya. Senja dengan isengnya ia membuka jubah gadis itu. Gadis
itu yang ternyata Rosela kesal dengan tindakkan Senja. Ia mengerucutkan
bibirnya.
“Kamu, ini,” ujar
Senja sambil tertawa. Rosela membuang muka dengan melipatkan tangannya di dada.
Dorr dorr dorr
Senja dan Rosela
melototkan matanya. Mereka langsung menaiki motor. Tanpa, aba-aba lagi mereka
melaju. Sedangkan, di belakang mereka ada beberapa motor mengekor.
“Rosela, kamu hubungi
seseorang!” seru senja takut tidak di dengar Rosela. Rosela terdiam sejenak
tapi ia cepat-cepat mencari ponselnya.
“Tes, 1 2 3. Gawat
gawat bahaya ada di sini,” ujar Rosela entah memakai bahasa kode jika mereka
dalam keadaan bahaya.
“Silahkan tinggalkan
pesan dimana anda sekarang,” ujar seseorang. Rosela kesal ia menuliskan pesan.
Senja tampak membawa kendaraan dengan liarnya. Rosela hanya bisa berdoa.
Bersambung ...
Tidak ada komentar:
Write komentar